Dear CO-92.23.Maleo,
Saat hatiku tetap memilih bertahan ketika mengetahui semua
kenyataan, aku tahu, ada yang ingin Tuhan tunjukkan. Rentang waktu dan jarak
itu nyatanya tak memiliki kekuatan apa-apa. Karena keyakinan hati selalu mampu
mengalahkan semuanya. Ya, apa yang kau yakini, itulah yang terjadi.
Senyum tak hentinya menghiasi wajahku. Rasanya sudah lama
aku tak merasa sebahagia ini. Kembali mendengar tawamu dan candamu. Begitu juga keluhmu karena menjadi junior harus selalu siap dan patuh pada senior. Ya, cinta selalu memiliki energi positif
sekaligus mematikan bukan? Hanya saja, jika pandai menata hati, cinta punya
banyak keistimewaan. Karena sesungguhnya yang mematikan itu perilaku kita
sendiri. Jika ditanya apakah aku masih merasa patah hati? Tidak. Aku masih
berada di tahap mencintai dalam sendiri. Bagiku, yang terpenting adalah
kesehatanmu. Yang terpenting adalah, “Kamu baik-baik saja”. Selebihnya, aku
mampu menguatkan hatiku walau aku tahu, ada seseorang yang menjadi pilihan
pertama di setiap langkahmu.
Menjadi pilihan kesekian bukanlah hal yang menyenangkan. Tapi,
entah kenapa aku selalu merasa cukup dengan selalu ada untukmu. Siap ketika
tiba-tiba kamu meminta untuk ditemani naik jaga. Walaupun rasa kantuk begitu
berat di mata. Sedia kapanpun kamu membutuhkan. Siaga ketika tiba-tiba ponsel
berdering, menemanimu ketika tidak ada kawan. Dan serasa, ketika ada sesuatu
terjadi padamu. Ya, aku sering ikut sakit ketika kamu sedang sakit. Aku sering
mempunyai firasat buruk. Dan benar, ada hal buruk yang menimpamu.
Aku tahu, kenapa kamu memilih untuk memintaku, bukan gadismu,
untuk menemanimu di saat-saat tertentu. Gadismu tidak cukup kuat fisiknya,
berbeda dengan aku. Tentu saja kamu tidak ingin dia kenapa-napa. Kamu selalu
memperhatikan pola makannya, istirahatnya dan semua hal untuk kesehatannya. Ya,
aku tahu dari media sosialnya. Dan sungguh, aku tidak apa-apa. Karena aku tahu,
kamu tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya.
Sekalipun kamu tidak kunjung memberikan penjelasan, aku tahu,
ruang itu masih kau simpan untukku. Ruang tersendiri yang kau tutup rapat-rapat
dari siapapun. Terlebih gadismu. Aku tahu, masih ada aku di hatimu. Karena sekalipun
kamu berusaha untuk menghapus memori tentang kita, pada akhirnya kamu akan
kembali juga. Aku tahu, kamu hanya ingin setia. Karena jika tidak, mungkin
gadismu akan patah hati parah. Dan kamu tahu, dia tidak setegar aku. Aku tahu,
kamu mungkin ingin menepati janjimu pada orang tuanya agar tidak melukai hati
anak gadis mereka. Aku tak menyalahkanmu. Sungguh.
Ini adalah bagian dari pilihan hidupku. Tak masalah walau
aku hanya menjadi pilihan kesekian. Tak masalah jika aku hanya menjadi
persinggahan hanya di saat kau membutuhkan. Aku rela. Karena yang terpenting
adalah kamu selalu dalam perlindungan-Nya.
Bahagiakan dia, Sunshine..
Sekalipun aku tak mengenalnya, tapi kurasa hidupku lebih beruntung
dari dia. Mungkin keluargaku tidak memberikan cukup bahagia, tapi aku selalu
bisa mendapatkan kebahagiaan di tempat-tempat singgah. Sementara dia, sorot
bahagianya adalah ketika bersamamu. Aku bisa melihatnya.
Jika takdir sempat mempertemukan, maka itu adalah obat dari
tumpukan kerinduan. Walaupun aku tidak tahu di stasiun kehidupan yang mana,
tapi aku percaya, suatu hari nanti akan ada waktunya.
Sunshine, pesanku masih sama..
Jika suatu hari tidak ada seorang pun untuk berbagi, aku tak
pernah pergi. Aku masih berdiri di titik yang sama. Dengan cinta yang tak
pernah berubah.

Comments
Post a Comment