Tentang Keyakinan Hati

Dear CO-92.23.Maleo,

Saat hatiku tetap memilih bertahan ketika mengetahui semua kenyataan, aku tahu, ada yang ingin Tuhan tunjukkan. Rentang waktu dan jarak itu nyatanya tak memiliki kekuatan apa-apa. Karena keyakinan hati selalu mampu mengalahkan semuanya. Ya, apa yang kau yakini, itulah yang terjadi.

Setelah berbulan-bulan lost contact, akhirnya kau muncul tiba-tiba. Aku pun sudah memaafkan apa yang sudah trjadi. Entah kenapa, tapi hatiku merasa cukup memahami. Mungkin, inilah saat dimana aku benar-benar menjatuhkan hati. Walau ternyata, jatuh kali ini ciptakan berjuta dilema.

Senyum tak hentinya menghiasi wajahku. Rasanya sudah lama aku tak merasa sebahagia ini. Kembali mendengar tawamu dan candamu. Begitu juga keluhmu karena menjadi junior harus selalu siap dan patuh pada senior. Ya, cinta selalu memiliki energi positif sekaligus mematikan bukan? Hanya saja, jika pandai menata hati, cinta punya banyak keistimewaan. Karena sesungguhnya yang mematikan itu perilaku kita sendiri. Jika ditanya apakah aku masih merasa patah hati? Tidak. Aku masih berada di tahap mencintai dalam sendiri. Bagiku, yang terpenting adalah kesehatanmu. Yang terpenting adalah, “Kamu baik-baik saja”. Selebihnya, aku mampu menguatkan hatiku walau aku tahu, ada seseorang yang menjadi pilihan pertama di setiap langkahmu.

Menjadi pilihan kesekian bukanlah hal yang menyenangkan. Tapi, entah kenapa aku selalu merasa cukup dengan selalu ada untukmu. Siap ketika tiba-tiba kamu meminta untuk ditemani naik jaga. Walaupun rasa kantuk begitu berat di mata. Sedia kapanpun kamu membutuhkan. Siaga ketika tiba-tiba ponsel berdering, menemanimu ketika tidak ada kawan. Dan serasa, ketika ada sesuatu terjadi padamu. Ya, aku sering ikut sakit ketika kamu sedang sakit. Aku sering mempunyai firasat buruk. Dan benar, ada hal buruk yang menimpamu.

Aku tahu, kenapa kamu memilih untuk memintaku, bukan gadismu, untuk menemanimu di saat-saat tertentu. Gadismu tidak cukup kuat fisiknya, berbeda dengan aku. Tentu saja kamu tidak ingin dia kenapa-napa. Kamu selalu memperhatikan pola makannya, istirahatnya dan semua hal untuk kesehatannya. Ya, aku tahu dari media sosialnya. Dan sungguh, aku tidak apa-apa. Karena aku tahu, kamu tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya.

Sekalipun kamu tidak kunjung memberikan penjelasan, aku tahu, ruang itu masih kau simpan untukku. Ruang tersendiri yang kau tutup rapat-rapat dari siapapun. Terlebih gadismu. Aku tahu, masih ada aku di hatimu. Karena sekalipun kamu berusaha untuk menghapus memori tentang kita, pada akhirnya kamu akan kembali juga. Aku tahu, kamu hanya ingin setia. Karena jika tidak, mungkin gadismu akan patah hati parah. Dan kamu tahu, dia tidak setegar aku. Aku tahu, kamu mungkin ingin menepati janjimu pada orang tuanya agar tidak melukai hati anak gadis mereka. Aku tak menyalahkanmu. Sungguh.

Ini adalah bagian dari pilihan hidupku. Tak masalah walau aku hanya menjadi pilihan kesekian. Tak masalah jika aku hanya menjadi persinggahan hanya di saat kau membutuhkan. Aku rela. Karena yang terpenting adalah kamu selalu dalam perlindungan-Nya.

Bahagiakan dia, Sunshine..
Sekalipun aku tak mengenalnya, tapi kurasa hidupku lebih beruntung dari dia. Mungkin keluargaku tidak memberikan cukup bahagia, tapi aku selalu bisa mendapatkan kebahagiaan di tempat-tempat singgah. Sementara dia, sorot bahagianya adalah ketika bersamamu. Aku bisa melihatnya.

Jika takdir sempat mempertemukan, maka itu adalah obat dari tumpukan kerinduan. Walaupun aku tidak tahu di stasiun kehidupan yang mana, tapi aku percaya, suatu hari nanti akan ada waktunya.

Sunshine, pesanku masih sama..
Jika suatu hari tidak ada seorang pun untuk berbagi, aku tak pernah pergi. Aku masih berdiri di titik yang sama. Dengan cinta yang tak pernah berubah.

Semoga kamu selalu berbahagia..


Comments