![]() |
| View dari salah satu spot di gardu pandang Hutan Pinus Mangunan (Dok. Pribadi) |
Mempunyai
tagline “Jogja Berhati Nyaman” ternyata ini nggak cuma kecapan lisan. Cerita
kali ini bukan berasal dari perjalanan sekali selesai, melainkan rangkuman dari
belasan kisah perjalanan. Pertama kali lakukan solo traveling ke Jogja pada
Februari 2012, siapa sangka jika pada akhirnya ini menjadi kota favorit untuk
persinggahan.
Setiap kali
ke sana, baik dadakan atau memang telah terencana, selalu ada cerita menarik
yang siap untuk dibagi. Terutama bagi mereka, para pecinta perjalanan. Berikut ini aku bakal share ke kalian kenapa wisata Jogja layak dapat gelar destinasi favorit!
1. Mempunyai banyak wisata sejarah yang bikin kita ikut ngerasain kentalnya budaya Jawa
Menjadi salah satu daerah istimewa yang dikelola oleh keturunan kerajaan, tentunya membuat Jogja mempunyai daya tarik tersendiri. Tersebar di empat kabupaten yang termasuk dalam wilayah administratif Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kota ini punya banyak sekali wisata sejarah.
Yang paling dekat dari pusat kota ada Malioboro, Benteng Vredeburgh, Kraton Yogyakarta, Taman Sari, Titik Nol KM dan Alun-alun Utara serta Kidul. Tempat-tempat tersebut tak pernah sepi pengunjung. Selain lokasinya yang strategis, nilai sejarah yang tersimpan di dalamnya juga layak untuk dipelajari lebih lanjut, khususnya bagi para pecinta sejarah seperti aku.
| Tiket masuk Museum Ullen Sentalu (Dok. Pribadi) |
Bulan September lalu, akhirnya kesampaian juga buat berkunjung ke Museum Ullen Sentalu. Lokasinya ada di daerah Kaliurang, agak jauh dari pusat kota. Namun, itu tidak menjadi masalah karena ini merupakan tempat wisata sejarah yang sangat layak dikunjungi. Dengan merogoh kantong sebesar Rp 40.000, aku sudah bisa merasakan kentalnya budaya Jawa. Melalui arsitektur bangunan, serta artefak peninggalan Kerajaan Mataram Islam. Yang gak kalah menarik, biaya tersebut sudah termasuk tur singkat selama 40 menit keliling museum didampingi guide yang sangat ramah dan pastinya hapal sejarah.
| Replika salah satu relief Candi Borobudur tentang minat generasi muda tentang sejarah yang menurun (Dok, Pribadi) |
2. Ada banyak banget pantai yang menanti dieksplorasi, sebagian bahkan bak private beach!
Buat para anak pantai, Jogja cocok banget dikunjungin! Ada puluhan pantai yang siap untuk dieksplorasi. Mulai dari yang terkenal seperti Parangtritis, sampai deretan pantai keren di Gunung Kidul. Bebas pilih, sesuai yang kamu minati. Jujur aja tiap ke Jogja dan mau ke pantai, kadang aku suka bingung mau ke mana. Habis banyak pantai kece yang minta dikunjungi. Untungnya aku nemu artikel ini : Rekomendasi Pantai Wajib Dikunjungi di Jogja
| Salah satu view di Pantai Ngedan (Dok. Pribadi) |
| Bibir pantai ini punya area berpasir yang cukup luas. Bisa buat voli pantai. (Dok. Pribadi) |
Beberapa
bulan lalu, aku sempat berkunjung ke Pantai Ngedan. Ditemani salah seorang
kawan, kami akhirnya pergi ke sana berbekal aplikasi maps. Syukur Alhamdulillah kami
pergi ke sana bukan waktu liburan. Pantai ini benar-benar sepi, jadi ngerasa
sedang berlibur di pantai pribadi. Minusnya, warung-warung di sekitar pantai
tutup. Jadilah kami berdua kelaparan seharian. Waktu itu kami sengaja nggak bawa
bekal, karena mikir di lokasi ada tempat buat jajan. Ini bisa
jadi masukan buat kamu ya guys, kalau mau bepergian bawalah bekal. Untuk mengantisipasi perut kelaparan, tapi nggak nemu warung makan!
3. Lokasinya yang strategis cocok buat meet up sekaligus traveling bareng sahabat
![]() |
| Desember 2016 : Meet up bareng Indi, teman pas jadi relawan di Fakfak (Dok. Pribadi) |
| September 2018 : Meet up bareng Yachinta, alumni Ekspedisi NKRI 2016 (Dok. Pribadi) |
![]() |
| November 2018 : Meet up bareng Fakfak Family (not full team) (Dok. Pribadi) |
Suasana Jogja yang ngangenin selalu bikin momen meet up jadi
lebih berkesan. Gak jarang, kita juga akhirnya memilih buat ngelanjutin dengan
traveling singkat. That’s why Jogja will always be special!
4. Ratusan obyek wisata tersebar seolah gak ada habisnya buat dijelajah
Faktor lain yang bikin wisata Jogja jadi destinasi favorit adalah sinergi masyarakat dan pemerintah yang klop. Masyarakat Jogja itu kreatif dan mau untuk ikut memajukan daerahnya. Nih ya meskipun berkali-kali ke Jogja, tapi aku tuh selalu aja nemu destinasi wisata baru pas ke sana. Contohnya aja Stonehenge, replika dari salah satu wisata yang ada di Inggris. Walaupun nggak bener-bener mirip, tapi ini udah cukup menarik wisatawan.
| Lanskap Stonehenge (Dok. Pribadi) |
Masih ada lagi. Hutan Pinus Mangunan. Aku masih inget pas ke sana tahun 2012, tempat ini masih dipenuhi semak belukar. Memang saat itu kondisinya masih alami karena memang belum tersentuh oleh tangan manusia. Aku aja waktu itu pas mau ambil foto harus blusukan lebih dulu. Coba lihat sekarang. Beda banget. Pas ke sana bulan lalu, aku takjub banget! Tempatnya udah rapi dan cocok buat piknik keluarga. Nggak cuma itu, banyak juga spot instagramable. Salut sama warga Jogja
![]() |
| Tajuk pohon pinus (Dok. Pribadi) |
![]() |
| Salah satu area ditanami bunga warna-warni jadi makin cantik buat latar foto (Dok. Pribadi) |
![]() |
| Spot foto yang selalu bikin ngantri (Dok. Pribadi) |
5. Masyarakat Jogja yang inovatif dan ramah bikin makin betah
Last
reason, selain kreatif masyarakat Jogjta itu inovatif. Selalu berusaha
mengembangkan apa yang sudah ada. Nggak stuck disitu-situ aja. Ini loh yang
bikin makin betah. Ditambah lagi masyarakat sana tuh ramah-ramah. Mulai dari ibu-ibu
penjual gudeg, tukang parkir yang mau dibayar seikhlasnya, sampai orang asing
yang bakal bantu kalau misal kita nyasar.
| Suasana di pelataran Benteng Vredeburgh (Dok. Pribadi) |
Hmm, cerita
soal Jogja emang nggak ada habisnya ya. Kamu punya cerita menarik tentang wisata Jogja
juga?






Comments
Post a Comment